Pengertian
Suku Dayak
Dayak atau Daya (ejaan lama: Dajak atau Dyak)
adalah nama yang oleh penduduk pesisir pulau Borneo diberi kepada penghuni
pedalaman yang mendiami Pulau Kalimantan yang terdiri dari Sabah dan
Sarawak, serta Indonesia yang terdiri dari kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.Budaya masyarakat Dayak adalah Budaya
Maritim atau Bahari. hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti
sebagai sesuatu yang berhubungan dengan "perhuluan" atau sungai,
terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya.
Istilah
"Dayak" paling umum digunakan untuk menyebut orang-orang asli
non-muslim, non-Melayu yang tinggal di pulau itu. Ini terutama berlaku di
Malaysia, karena di Indonesia ada suku-suku Dayak yang Muslim namun tetap
termasuk kategori Dayak walaupun beberapa diantaranya disebut dengan Suku
Banjar dan Suku Kutai. Terdapat beragam penjelasan tentang etimologi istilah
ini. Menurut Lindblad, kata Dayak berasal dari kata daya daribahasa
Kenyah, yang berarti hulu sungai atau pedalaman.King, lebih jauh menduga-duga
bahwa Dayak mungkin juga berasal dari kata aja, sebuah kata dari bahasa
Melayu yang berarti asli atau pribumi. Dia juga yakin bahwa kata itu mungkin
berasal dari sebuah istilah dari bahasa Jawa Tengah yang berarti perilaku yang
tak sesuai atau yang tak pada tempatnya.
Bagi
orang Dayak, makna hidup tidak terletak dalam kesejahteraan, realitas, atau
objektivitas seperti dipahami oleh manusia modern, tetapi dalam keseimbangan
kosmos. Kehidupan itu baik apabila kosmos tetap berada dalam keseimbangan dan
keserasian. Setiap bagian dari kosmos itu, termasuk manusia dan makhluk
lainnya, mempunyai kewajiban memelihara keseimbangan semesta.
Peristiwa-peristiwa mistis bagi orang Dayak adalah realitas transcendental,
artinya objektivitas mistis jelas ada pada lingkungan hidup, flora, fauna, air,
bumi, udara dan sebagainya, dimana makna religi dari lingkungan sekitar ini
dilihat baik dari segi objektif maupun subjektifnya (Ukur, 1994).
Bahwa
kehidupan suku-suku Dayak sejak jaman dulu telah diwariskan kepada generasi ke
generasi dengan memelihara suatu hubungan pertalian kekeluargaan yang
menggambarkan adanya hubungan yang tidak terputus tentang asal usul seseorang
dengan alam, dimana dalam pergaulan kehidupan sehari-harinya bersikap dan
bertindak sebagai satu
kesatuan
baik dalam hubungannya dengan alam kebendaan (natural) maupun alam sekeliling
yang tidak kelihatan (supra natural).
Di sekitar
dan di dalam Kawasan wilayah atau daerah yang di tetapkan sebagai wilayah orang
Dayak Siang diyakini masih terdapat banyak daerah-daerah yang dapat
menopang kehidupan mereka baik secara fisik dan rohani, oleh karena itu sering
dijumpai ekspresi permohonan keselamatan dan kesejahteraan hidup yang diwujudkan
dengan sesaji-sesaji pada dan disekitar pohon-pohon besar dan lingkungan yang
agak spesifik yang merupakan simbol-simbol kehidupan masyarakat Dayak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar