Imperialisme
Istilah
imperialisme diperkenalkan pertamakali adalah di Perancis pada tahun 1830-an,
suatu kata atau istilah yang merujuk kepada “imperium Napoleon Bonaparte”.
Ketika itu, istilah ini diperkenalkan oleh seorang penulis Inggris untuk
menerangkan dasar-dasar perluasan kekuasaan yang dilakukan oleh Kerajaan
Inggris. Orang Inggris ketika itu beranggapan bahwa merekalah sebenarnya bangsa
yang paling berkuasa (Greater Britain), karena mereka pada kenyataannya telah
banyak menguasai dan menjajah di wilayah – wilayah diluar Eropa semisal Asia dan Afrika. Mereka menganggap bahwa penjajahan pada
dasarnya adalah bertujuan mulia, yaitu untuk memajukan dan membangun masyarakat
diluar Eropa yang pada saat itu dipandang masih terbelakang (primitif), dan
oleh karenya penjajahan menurut mnereka adalah untuk kebaikan dunia.
Konsep
“Imperialisme” sebenarnya merujuk pada suatu sistem pemerintahan serta hubungan
ekonomi dan politik dari negara-negara kaya dan berkuasa , untuk mengawal dan
menguasai negara – negara diluar Eropa yang dianggap terbelakang dan miskin.
Akan tetapi sayangnya kata “imperialisme” pada kenyataannya juga tidak terlepas
dengan tujuan untuk mengeksploitasi sumber-sumber yang ada di negara - negara
luar Eropa tersebut untuk menambah kekayaan dan kekuasaan negara penjajahnya.
Imperialisme dalam prakteknya justru menonjolkan sifat-sifat keunggulan
(hegemony) oleh suatu bangsa atas bangsa lain, sehingga pada prinsipnya tujuan utama imperialisme itu
sendiri adalah untuk menambah hasil ekonomi atau kekayaan bagi negeri penjajah
(Gold). Negara-negara imperialis pada kenyataannya justru hanya ingin
memperoleh keuntungan dari negeri – negeri yang mereka kuasai. Selain faktor
ekonomi, kaum imperialis juga terdorong oleh satu kepercayaan atau anggapan bahwa
suatu bangsa tertentu adalah lebih mulia atau lebih baik kedudukannya di muka
bumi dari pada bangsa yang lain, atau
yang disebut dengan istilah
“ethnosentrism”. Bangsa Jerman (Arya), Jepang, dan Italia adalah diantara
contoh bangsa-bangsa didunia yang menganut pandangan tersebut. Faktor lain yang
menyumbang pada dikembangkannya konsep “imperialisme” adalah, adanya perasaan
dari suatu bangsa yang ingin mencapai taraf sebagai bangsa yang besar dan
memerintah dunia, Inggris dan juga Jepang adalah contoh terbaik yang membangun
dasar imperialisme mereka dari pandangan yang seperti itu.
Akhirnya memang
patut pula dipertimbangkan bahwa dasar imperialisme pada awalnya adalah
bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebudayaan Barat yang dianggap lebih
baik itu ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, ada konsep yang meyakini bahwa
imperialisme bukan hanya dapat dilihat sebagai bentuk penindasan terhadap tanah
jajahan tetapi sebaliknya dapat pula dipandang sebagai faktor pendorong bagi
pembaharuan-pembaharuan yang dapat menyumbang kearah pembinaan dan kemajuan
sebuah bangsa, seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dan sistem
pemerintahan, misalnya.
Sedangkan
Imperialisme modern, pada umumnya bermula setelah Revolusi Industri yang
awalnya terjadi di Inggris pada tahun 1870-an. Hal yang menjadi faktor
pendorong berubahnya konsep atau pandangan tentang imperialisme kuno ke bentuk
imperialisme modern, adalah adanya kelebihan modal dan barang (surplus
produksi) di negara-negara Barat. Selepas tahun 1870-an , maka negara – negara
di Eropa selanjutnya berlomba-lomba mencari daerah jajahan di wilayah Asia , Amerika dan Afrika. Mereka mencari wilayah jajahan
sebagai wilayah untuk penyuplai bahan baku
dan juga sebagai daerah pemasaran hasil –hasil industri mereka.
Dasar
Imperialisme inilah kemudian yang dilaksanakan demi alasan agama, mereka
menganggap bahwa telah menjadi tugas suci bagi seorang pemeluk agama untuk
menyelamatkan manusia dari segala macam penindasan dan ketidakadilan, terutama
di negara-negara yang dianggap terbelakang. Para
misionaris Kristen adalah contoh yang menganggap misi penyelamat ini sebagai
The White Man Burden. Tetapi tetap saja bahwa diantara faktor-faktor terpenting
yang melatar belakangi munculnya imperialisme adalah faktor ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar