PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
Kotler dan Keller (2007a:214) menjelaskan bahwa
proses pengambilan keputusan merupakan proses psikologis dasar yang memainkan
peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil
keputusan pembelian.
Proses pengambilan keputusan diawali dengan adanya
kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan
beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk
memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses
membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat
kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang
dihadapinya. Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah
menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merek (compensatory
decision rule) ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen
(non-compensatory decision rule), yang setelah konsumsi akan dievaluasi
kembali.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap
proses pengambilan keputusan konsumen:
Motivasi
(motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
Persepsi
(perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang
diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan
tersebut.
Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada
dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan
suatu hal.
Integritas
(integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan
respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk
membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak
membeli produk tersebut.
MODEL-MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Model Perilaku Pengambilan keputusan.
Model
Ekonomi yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu
rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya
marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum.
Model
Manusia Administrasi Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip
orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan.
Model
Manusia Mobicentrik Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai
utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
Model
Manusia Organisasi Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan
sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
Model
Pengusaha Baru Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
Model
Sosial Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang sering tidak
rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah
sadar.
Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2
model pengambilan keputusan, yaitu:
Model
Preskriptif Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok
seharusnya mengambil keputusan.
Model
Deskriptif Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan
tertentu.
Model
preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif
berdasarkan pada realitas observasi
Disamping model-model diatas (model linier) terdapat
pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain
mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau
dilakukan “revisi” dan seterusnya.
TIPE-TIPE PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Para ahli telah merumuskan proses pengambilan
keputusan model lima tahap, meliputi:
Pengenalan
masalah.
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali
masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang
mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya
seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga
terangsang rasa laparnya.
Pencarian
informasi.
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan
kenalan.
Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan
dan penjualan.
Sumber publik: media massa dan organisasi penilai
konsumen.
Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan
menggunakan produk.
Evaluasi alternatif.
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang
atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan
keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui
dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.
Keputusan
pembelian.
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap
orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat
pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat
pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu:
keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan
keputusan metode pembayaran.
Perilaku
pasca pembelian.
Para pemasar harus memantau kepuasan pasca
pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang
tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.
Untuk lebih jelasnya, proses pengambilan keputusan
konsumen model lima tahap tersebut disajikan dalam gambar di bawah ini .
CONTOH KASUS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
Seorang A yang sudah berumah tangga membutuhkan
cairan dalam tubuh untuk sehari – hari atau air minum mineral untuk di
minumnya. Saat itu ia langsung mencari informasi dari orang – orang terdekatnya
untuk menentukan air minum yang akan ia konsumsi setiap harinya. Setelah A
mendapat cukup banyak informasi merek, kualitas, harga, lokasi pendapatan
produk tersebut maka A mengevaluasi terhadap pilihannya dengan cermat untuk
mendapatkan air minum yang baik untuk dirinya dan keluarga.Setelah mengevaluasi
berbagai macam merek maka A menjatuhkan pilihan pada produk air minum aqua yang
di produksi oleh Danone yang sudah lama ada dan sangat di kenal masyarakat dan
di gemari masyarakat karena aqua di ambil dari sumber mata air terpercaya dan
jernih melalui tahap proses beberapa kali penyaringan sehingga sangat aman dan
terjamin untuk di konsumsi setiap hari dalam pengganti cairan tubuh. Tidak
sedikit orang memilih air minum aqua karena terjamin untuk kesehatannya dan
mudah di dapatkan. Setelah A dan keluarga mencobanya beberapa bulan ternyata
benar aqua terjamin bersih ,jernih dan mudah di dapat.
http://retno9293.blogspot.com/2013/01/proses-pengambilan-keputusan-konsumen.html
http://fifi0406.blogspot.com/2012/10/bab-3-proses-pengambilan-keputusan-oleh.html
http://www.zoeldhan-infomanajemen.com/2013/02/tahapan-proses-pengambilan-keputusan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar