Bab 3
Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian
4.1 Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses
pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi
perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka
sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan
menilai atribut mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar
keputusan memilih produk (Kotler, 2005).
4.2 Penentuan Alternatif Pilihan
Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan
dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul
dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin
mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal
(country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan,
kesenangan dan sebagainya. Beberapa criteria eveluasi yang umum adalah:
1. Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung
akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya.
Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga
merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya
disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian
obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk.
Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek
lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam
pembelian.
3. Negara asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan
penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk.
Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari
Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak
produk yang handal tak teragukan.
4. Saliensi kriteria evaluasi
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap
berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda.
Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah
hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook
(salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut
determinan.
PEMBAHASAN
Contoh kasus :
Istilah pasar banyak diartikan secara beda sesuai dengan
sudut pandang penglihatan. Disini, kebutuhan dan keinginan konsumen mengawali
kehadiran produk yang dapat memenuhinya. Hal tersebut, terungkap melalui
jembatan penyeberangan motivasi dan kemampuan membeli yang dimiliki konsumen.
Analisa pasar adalah suatu proses untuk menentukan potensi penjualan. Potensi
pasar adalah suatu perkiraan kapasitas dari suatu pasar untuk menyerap barang
produksi. Perkiraan tersebut bisa dinyatakan dalam bentuk fisik atau dalam
jumlah mata uang, atau bisa dalam bentuk persentase. Analisi pasar perpindahan
kartu pra bayar disini, yaitu memperkirakan atau memprediksi pangsa pasar di
masa akan datang dengan melihat besar persentase loyalitas pelanggan untuk
tetap setia atau beralih ke
S uatu merek selama kurun waktu satu
tahun.
Kartu pra bayar GSM adalah suatu kartu telepon GSM yang
pembayarannya dilakukan pada awal pembayaran sebelum digunakan, sedangkan yang
dimaksud dengan kartu pasca bayar GSM adalah kartu telepon GSM yang pembayarannya
dilakukan diakhir atau setelah penggunaan telepon. Biasanya jenis kartu pasca
bayar ini tidak sering digunakan karena tergolong lebih rumit baik dari segi
pembayaran dan peregistrasiannya, cara pembayaran kartu ini sama halnya dengan
rekening listrik, penggunaan kartu kredit dan rekening telepon rumah.
Oleh karena itu, banyak konsumen yang menggunakan jenis kartu
pra bayar GSM dibandingkan dengan kartu pasca bayar. Khususnya studi kasus
dalam penelitian ini yaitu pada mahasiswa UNDIP Semarang. Kalangan mahasiswa
lebih banyak menggunakan kartu pra bayar dikarenakan kartu pra bayar lebih
mudah dalam pembayaran dan besar nilai nominal dalam isi ulang kartu pra bayar
ini dapat disesuaikan dengan keuangan mahasiswa.
Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin
dinamis, yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan dalam dunia bisnis dan
tingkat persaingan yang semakin meningkat, menyebabkan semakin banyak konsumsi
produk yang ditawarkan di pasar guna memenuhi kebutuhan konsumen. Persaingan
bisnis yang ketat salah satunya ditunjukkan dengan semakin beraneka ragamnya
jenis produk dan fitur-fitur yang diberikan atau ditawarkan, karena dengan
semakin banyaknya varian merek produk sejenis beserta fitur-fiturnya yang
saling beradu kelebihan memikat konsumen, maka akan semakin besar kemungkinan
dari keinginan konsumen untuk beralih ke pemilihan merek lainnya (brand
switching) atau tetap setia pada produk yang disukainya.. Selama kurun waktu
setahun, konsumen memungkinkan untuk melakukan perpindahan merek kartu pra
bayar GSM lebih dari satu kali. Akan tetapi, perpindahan merek ini dihitung
dari pertama kali konsumen menggunakan merek tertentu sampai dengan terakhir
kali konsumen menggunakan merek tertentu.
Persaingan ketat pada bisnis Kartu Prabayar GSM dari berbagai
Operator Telepon Seluler menuntut strategi perubahan dan perbaikan secara lebih
baik dalam menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas tinggi dengan
harga yang wajar dan bersaing. Operator telepon seluler perlu mengetahui perpindahan
merek untuk masing-masing periodenya dan menganalisis atribut-atribut produk
dan layanan yang menjadi peringkat preferensi konsumen dalam memilih dan
membeli suatu produk atau layanan. Penelitian ini memanfaatkan analisis merek
dengan metode rantai markov.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tetap loyalnya atau
berpindahnya konsumen dapat diketahui dari peringkat preferensi konsumen
terhadap atribut atau layanan yang paling dipertimbangkan. Dari hasil
penelitian bahwasanya harga kartu perdana/voucher isi ulang merupakan faktor
yang paling berpengaruh bagi konsumen untuk tetap loyal karena harga kartu
perdana / voucher isi ulang menduduki peringkat pertama. Banyak konsumen yang
berpindah merek ke kartu pra bayar IM3, ini ditunjukkan oleh tingginya angka
probabilitas transisi, konsumen dari merek kartu pra bayar IM3 juga memiliki
loyalitas paling tinggi, kemudian diikuti merek kartu pra bayar Simpati,
Mentari, AS, XL, Three dan Axis. Kondisi steady state terjadi pada periode
ke-29, sehingga didapatkan kemungkinan probabilitas pasar yang akan datang
untuk kartu pra bayar Simpati sebesar 4,43%; AS sebesar 3,87%; IM3 sebesar
76,25%; Mentari sebesar 0,18%; XL sebesar 1,33%; Three sebesar 4,83% dan Axis
sebesar 9,11%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar